bismillah

Wednesday, August 11, 2010

solat witir




Alhamdullillah syukur tak terhingga dipanjangkan umur merasai nikmat ALLAH . Alhamdulillah. Hari ini hari kedua saya n house8 sembahyang terawikh berjemaah. Cuma seperti biasa saya akan solat witir secara bersendiri pabila subuh menghampiri. Seperti biasa sahabat saya bertanya "kenapa tidak solat witir secara berjemaah". Saya hanya mampu senyum. Sebab permasalahan ini sering ditanya kepada saya. Letih membahasnya apalagi ditambah dengan diri ini sememangnya amat cetek tentang ilmu hadith.

Dan insyaALLAH saya akan menjelaskan lagi.

Hal ini saya berdasarkan pada riwayat Tirmidzi dari Qais bin Thalq bin Ali dari ayahnya dia berkata, saya mendengar Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

"Tidak ada dua kali witir dalam satu malam." Juga apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Jadikanlah akhir shalat malam kalian dengan witir."(HR. Tirmidzi no. 470, Abu Daud no. 1439, An Nasa-i no. 1679. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Tidak salah jika melakukan solat witir sebelum tidur yakni selepas terawikh andai kata diri tidak mampu untuk bangun solat tahajud (solat malam). Dan andai kata mampu melakukannya solat malam, maka solat witir tidak perlu diulanginya kerna nabi melarang melaksanakan 2 witir dalam satu malam.

Alasan saya diatas saya merujuk kepada Al Lajnah ad Daimah didalam fatwanya No. 11271


dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ خَافَ مِنْكُمْ أَنْ لاَ يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ لْيَرْقُدْ …

“Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak bangun di akhir malam, maka berwitirlah di awal malam lalu tidurlah, ...” (HR. Tirmidzi no. 1187. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Barangsiapa yang tidur dan belum melaksanakan witir namun berniat bangun di akhir malam dan dirinya memiliki kesanggupan untuk melakukannya maka hendaklah dia melaksanakan shalat witir di akhir malamnya, inilah yang paling utama karena saat itu adalah waktu turunnya Allah swt dan mengamalkan hadits ,


اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا


”Jadikanlah akhir shalat malam kalian dengan witir." Hadits ini menunjukkan keutamaan dan tidak ada pertentangan dengan hadits Abu Hurairoh,” Kekasihku memberiku tiga wasiat; puasa tiga hari pada setiap bulan, shalat dluha dan tidak tidur sebelum aku shalat witir." Karena hal ini (hadits Abu Hurairoh) adalah hak orang yang tidak memiliki kesanggupan didalam dirinya untuk bangun di akhir malam.

Barangsiapa yang tidur dan belum melaksanakan shalat witir sedangkan dirinya berniat bangun di akhir malam namun dirinya dikalahkan oleh tidurnya maka disyariatkan baginya untuk mengqodho shalat witir pada waktu dhuha dan menggenapkannya dengan satu rakaat,”Apabila Rasulullah saw ketinggalan shalat malam karena sakit atau lainnya, maka beliau melaksanakan shalat pada siangnya sebanyak dua belas rakaat." (HR. Muslim)


WALLAHUALAM. apa yang baik dan mudah diambil. Mudah2an kita tergolong dari golongan yang berilmu. Moga2 perbahasan kali ini dapat melahirkan para cendikiawan yang intelektual bukan membahas untuk memuaskan hati.


p/s : Takziah kepada sahabat saya kartini atas kematian datuknya..inalillah..Mudah2 an beliau ditempatkan digolongan orang yang beriman..ameenn

No comments: